December 3, 2015

Pilkada Serentak, Suasana Pestanya Belum Terasa

Warga Sambut Dingin Pilkada, Suasana Pestanya Tidak Terasa

Pemilihan kepala daerah di Kota Depok dan Kota Tangerang Selatan tinggal sepekan lagi. Namun, penyelenggaraan perhelatan pesta demokrasi serentak ini tidak mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Sebagian warga menyatakan sosialisasi masih amat kurang. "Sepi sekali. Warga di sini sampai bertanya, jadi enggak pilkadanya," kata Abdulah (52), warga Kampung Utan, Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Ciputat Timur, Rabu (2/12).

Padahal, Airin Rachmi Diany, salah satu calon wali kota, beberapa waktu lalu sudah pernah sosialisasi di Kampung Utan. Abdulah mengatakan, di permukiman sekitar tempatnya sama sekali tidak ada poster, spanduk, atau stiker para pasangan calon yang akan bertanding merebut kursi wali kota dan wakil wali kota. Tiga pasang calon wali kota dan wakil wali kota Tangsel itu adalah Ikhsan Modjo-Li Claudia Chandra; Arsid-Elvier Ariadiannie Soedarto Poetri; dan Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie.

"Spanduk, umbul-umbul, dan stiker hanya dipasang di sekitar kelurahan, kecamatan, dan beberapa titik di pinggir jalan raya. Itu pun jumlahnya sangat terbatas," cerita Abdulah.Suasana pilkada kali ini, ujar pegawai swasta tersebut, jauh berbeda dengan pilkada sebelumnya. Menjelang pilkada, biasanya tukang becak, ojek, dan pemulung panen kaus bergambar pasangan calon. Sekarang, hanya sebagian kecil dari mereka yang mendapat kaus kampanye. Doddy (33), warga Perumahan Manggis Terrace, Pondok Kacang, juga merasakan hal sama. "Kalau lagi kumpul warga, kami sering ngobrol, kok, kali ini masa kampanye panjang, tapi suasananya sepi," ujar Doddy.

Hanya boleh KPU


Ali Irfan (36), warga Kompleks Cendana Residence, Ciputat Timur, yang juga Ketua Jaringan Pemilih Tangerang Selatan (JPTS), menjelaskan, sepinya suasana kampanye akibat perubahan regulasi pilkada yang membatasi sosialisasi hanya oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD). Aturan ini membatasi ruang gerak pasangan calon untuk melakukan sosialisasi, khususnya di ruang terbuka. Hal ini sangat mengkhawatirkan karena bisa berdampak pada rendahnya partisipasi warga untuk ikut serta dalam pesta demokrasi ini.

Dalam Diskusi Jelang Pilkada yang diselenggarakan PWI Tangerang Selatan bekerja sama dengan KPU Tangerang Selatan, Senin (30/11), calon wali kota Tangerang Selatan nomor urut 2, Arsid, pun mengeluh. "Bagaimana tidak sepi, kami terbatas bergerak sosialisasi karena alat peraga disediakan KPU. Kampanye sudah dimulai akhir Juli, tetapi alat peraga baru ada dan dipasang sebulan terakhir. Itu pun jumlahnya sangat terbatas," ujar Arsid.

Ikhsan dan Airin menyatakan mereka akan memaksimalkan sisa masa kampanye untuk menggenjot sosialisasi pilkada dan program kerja mereka. Dalam kampanye terbuka pasangan nomor 1 Pilkada Kota Depok, Dimas Oky Nugroho-Babai Suhaimi, sebagian peserta meninggalkan Lapangan Irekap, Cilodong, sebelum acara selesai. Acara yang dimulai pukul 10.00 tersebut awalnya diperkirakan akan diikuti sekitar 7.000 orang.

Peserta kampanye juga tidak terlalu banyak membawa atribut kampanye Dimas-Babai. Maruarar Sirait dari PDI-P, salah satu partai pendukung Dimas-Babai, di Depok, mengatakan, kampanye sekarang ini memang tidak perlu terlalu ingar-bingar dengan massa dan atribut kampanye. "Yang penting kualitas komunikasi dan program kerjanya. Sekarang banyak media sosial yang bisa digunakan untuk kampanye dan efektif menjangkau banyak orang," katanya.

Menurut Wakil Kepala Polda Metro Jaya Brigjen (Pol) Nandang Jumantara, Polresta Depok sudah menggelar pasukannya di titik-titik kerawanan dari titik rawan kemacetan lalu lintas sampai rawan konflik. Cara bertindaknya pun untuk mengatasi atau mencegah terjadi kemacetan dan konflik serta sudah sesuai dengan standar prosedur tetap Polri.

Ia menambahkan, Polda Metro sudah memetakan situasi kamtibmas Depok dan Tangerang Selatan yang termasuk dalam bagian pilkada serentak 2015. Situasi dua wilayah tersebut masih bagus dan bisa dikendalikan. Isu-isu akan adanya gangguan kamtibmas, terkait terorisme, memang berembus. Namun, sampai sejauh ini, tidak ada indikasi ke arah terjadinya hal itu. "Pemungutan suara pada 9 Desember pasti terlaksana. Kami sudah siap menghadapi (ancaman gangguan) itu. Semua masih terkendali. Kami sudah deteksi, sudah kami eliminasi," katanya. ( Sumber : Warga Sambut Dingin Pilkada,RTS/PIN; Kompas 3 Des 2015)