Dari berbagai Pilkada yang digelar untuk tahun 2020, maka kasus yang menarik dari Pilkada 2020 adalah Pertarungan tentang Patahana yang bisa bertahan di Kalimantan Selatan dan persaingan dua Patahana ( Bupati vs Wakil Bupati ) di Kabupaten Madina Sumut. Dua daerah ini jadi menarik karena Selisih perbedaan perolehan suara yang mereka dapatkan tergolong kecil. Artinya persaingan kedua pasang kandidat memang berimbang dan saling berkejaran. Untuk KalSel hal ini menarik, karena sang penantang ternyata hampir bisa mensejajarkan dirinya dengan Patahana. Jadi meski kalah tetapi ada pelajaran yang bisa dipetik dari sana. Di satu sisi ada keyakinan para pemilih akan beralih dari Patahana dan berbalik untuk mendukung Pendatang baru, tetapi faktanya justeru terbalik. Patahana juga yang jadi Pemenang. Begitu juga di Kabupaten Madina, di prediksi Pak Bupati Patahana akan dengan mudah memenangkan Pertarungan, ternyata yang menang malah Patahana Wakil Bupatinya. Apakah ini melulu soal kualitas kepemimpinan atau cara berkampanye yang jadi kunci berhasilan?
Pilkada
Madina 2020, Pertarungan Dua Patahana
Ya ... Dari
berbagai Pilkada yang digelar untuk tahun 2020, maka kasus yang menarik dari
Pilkada 2020 adalah Pertarungan tentang Patahana yang bisa bertahan di
Kalimantan Selatan dan persaingan dua Patahana ( Bupati vs Wakil Bupati ) di
Kabupaten Madina Sumut. Dua daerah ini jadi menarik karena Selisih perbedaan
perolehan suara yang mereka dapatkan tergolong kecil. Artinya persaingan kedua pasang
kandidat memang berimbang dan saling berkejaran. Untuk KalSel hal ini menarik,
karena sang penantang ternyata hampir bisa mensejajarkan dirinya dengan
Patahana. Jadi meski kalah tetapi ada pelajaran yang bisa dipetik dari sana. Di
satu sisi ada keyakinan para pemilih akan beralih dari Patahana dan berbalik
untuk mendukung Pendatang baru, tetapi faktanya justeru terbalik. Patahana juga
yang jadi Pemenang. Begitu juga di Kabupaten Madina, di prediksi Pak Bupati
Patahana akan dengan mudah memenangkan Pertarungan, ternyata yang menang malah
Patahana Wakil Bupatinya. Apakah ini melulu soal kualitas kepemimpinan atau
cara berkampanye yang jadi kunci berhasilan?
Yang
jelas Pilkada Madina ada pecah kongsi pada pasangan Patahana. Kita tidak akan
mencoba melihat apa masalahnya mereka jadi pecah Kongsi? Faktanya toh mereka
tidak bisa “kongsi” itu saja. Jadi sebenarnya kedua pasangan ini mempunyai
peluang yang sama. Meski harus diakui bahwa ada asumsi yang lebih diuntungkan
tentu Bapak Bupatinya. Karena memang ia yang jadi “pimpinan utama” selama
mereka menjabat. Meski juga harus bisa dimaklumi bahwa kinilah saatnya warga
Madina bisa memperlihatkan “siapa pimpinan” yang mereka sukai sebenarnya.
Tetapi kalau kita lihat dari jumlah yang ikut memberikan suaranya di Pilkada
2020, jumlahnya tidaklah signipikan besarannya ada pada 68.17% tetapi itu masih lebih besar jika dibandingkan
dengan Pilkada Kalsel yang besarannya ada pada 65.03%.
Pilkada
Kabupaten Mandailing Natal 2020 dilaksanakan pada 9 Desember 2020 untuk memilih
Bupati Mandailing Natal periode 2021-2026.
KPU
Kabupaten Mandailing natal melaksanakan Rapat Pleno Penetapan Pasangan Calon
dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Mandailing Natal Tahun 2020 tanggal 23
September 2020, dan menetapkan adanya tiga pasangan yakni :
Pasangan 1. HM Ja'far Sukhairi
Nasution - Atika Azmi Utammi Pasangan dengan nomor urut 1 ini didukung oleh tiga partai
pengusung yakni partai PKB, PKS dan partai Hanura dengan jumlah kursi di
legislatif 12 kursi. Pasangan ini memiliki jargon SUKA (Sukhairi-Atika). HM
Ja'far Sukhairi Nasution selama ini dikenal sebagai
politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ia juga masih menjabat Wakil Bupati Madina dan sedang dalam
masa cuti kampanye.
Pada Pilkada Madina tahun 2015 yang lalu ia berpasangan dengan
Dahlan Hasan Nasution. Tapi pada Pilkada Madina tahun 2020 ini keduanya
berpisah dan mencari pasangan masing-masing. Sukhairi Nasution juga pernah
menduduki jabatan Wakil Ketua DPRD Madina periode 2014-2019, tapi ia mundur
dari keanggotannya di DPRD Madina karena mengikuti Pilkada tahun 2015
mendampingi Dahlan Hasan Nasution. Sukhairi juga terpilih sebagai anggota DPRD
Madina pada periode 2009-2014.
Sementara Atika Azmi Utammi yang saat ini menjadi calon Wakil
Bupati mendampingi Sukhairi Nasution merupakan putri Khoiruddin Nasution dan
Hamidah Lubis yang merupakan tokoh masyarakat di wilayah Mandailing Julu. Tika
Nasution, panggilan akrabnya, dia merupakan anak ke delapan dari sembilan
bersaudara. Untuk panggung politik di Kabupaten Madina nama Atika Azmi masih
baru dan beluk banyak dikenal masyarakat, tapi setelah memutuskan maju di
Pilkada Madina popularitas Atika Azmi langsung naik. Politikus muda ini
kelahiran tahun 1993, lulusan Australia. S1 Bachelor Of Applied Finance Sydney
Australia dan S2 Master Of Finance Sydney
Pasangan 2. Drs Dahlan Hasan
Nasution - H Aswin Parinduri Pasangan nomor urut 2 ini diusung 7 partai politik yaitu Partai
Golkar, PPP, PDI-P, Partai Perindo, Parta Nasdem, PKPI, dan Partai Beringin
Karya (Berkarya) dengan jumlah kursi di legislatif 13 kursi.
Dahlan Hasan Nasution sudah terkenal dan dikenal hampir semua lapisan masyarakat Madina karena
ia memang Bupati Madina periode 2016-2021. Saat ini ia sedang cuti kampanye
karena maju di Pilkada Madina tahun 2020. Dahlan Hasan Nasution merupakan birokrat atau Pegawai Negeri
Sipil (PNS). Pada tahun 2005 ia pernah
ditugaskan sebagai Pejabat sementara Bupati Madina yang kala itu kabupaten
Madina sedang melangsungkan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati yang menghasilkan
Amru Daulay dan Hasim Nasution sebagai Bupati dan Wakil Bupati Madina terpilih.
Lalu, pada Pilkada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati tahun 2010
yang lalu, Dahlan Hasan Nasution ikut maju sebagai calon Wakil Bupati mendampingi
Hidayat Batubara sebagai calon Bupati. Pasangan Hidayat - Dahlan
memenangkan Pilkada tahun 2010 tersebut. Namun, dalam perjalanan pemerintahan
mereka, Hidayat Batubara ditangkap
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada bulan Mei tahun 2013. Selanjutnya
Dahlan Hasan Nasution diangkat menjadi pelaksana tugas Bupati hingga akhirnya
ia dilantik menjadi Bupati Madina depenitif hingga akhir masa jabatan.
Kemudian, pada Pilkada Madina tahun 2015 yang lalu, Dahlan Hasan Nasution maju
sebagai calon Bupati Madina didampingi Sukhairi Nasution sebagai calon
Wakilnya. Pasangan ini juga sukses memenangkan Pilkada Madina untuk periode
2016-2021. Namun di Pilkada Madina tahun 2020 mereka 'berpisah' dan memilih
pasangan masing-masing. Dahlan berpasangan dengan Aswin Parinduri sementara
Sukhairi berpasangan dengan Atika Azmi
Sementara calon Wakil Bupati
nomor urut 2, Aswin Parinduri. Ia dikenal sebagai pengusaha konstruksi dan
politisi. Ia saat ini menjabat Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Madina. Aswin
Parinduri salah satu pengusaha sukses di bidang kontraktor jalan dan jembatan
serta infrastruktur lainnya.
Pasangan 3. Sofwat
Nasution dan Zubeir Lubis Pasangan dengan nomor urut 3 ini diusung tiga partai politik
yaitu partai Gerindra, PAN, dan partai Demokrat. Tiga partai tersebut mempunyai
kursi di DPRD Madina sebanyak 15 kursi. Dari rekam jejak pria kelahiran Panyabungan ini lama mengabdikan diri sebagai
tentara dan bergabung di Kopassus. Tahun 2018 yang lalu ia pensiun dengan
pangkat terakhir Brigadir Jenderal. Sofwat Nasution berpasangan dengan Zubeir
Lubis.
Sofwat, begitu ia biasa disapa adalah anak keempat dari pasangan Abdul Hamid
Nasution (alm) dan Nur Azikin Siregar (almh). Sofwat dilahirkan di Panyabungan,
ibu kota Madina pada 1959.
Lulusan Akademi Militer (Akmil)
tahun 1985. Seskoad (1998), Sesko TNI pada 2008 dan Lemhanas 2013. Sebagai
seorang prajurit, Sofwat telah menjalani jenjang penugasannya mulai dari Dan
Ton, Dan Ki, Dan Yon serta Dan Grup. Penugasannya lengkap mulai dari pemimpin di staf, berdinas di
intelijen, berdinas di kewilayahan
khususnya Kodim serta Korem. Calon Wakil Bupati nomor urut 3 yaitu Zubeir
Lubis. Ia juga tidak asing bagi masyarakat Madina. Ia tiga kali terpilih
menjadi wakil rakyat di DPRD Madina dari partai Kebangkitan Bangsa dan terakhir
menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Madina. Dia juga merupakan Ketua Masyarakat
Perlindungan Indikasi Geografis Kopi Mandailing (MPIG).
Namun, baru saja beberapa bulan menduduki jabatan tersebut Zubeir Lubis mengundurkan
diri dari pimpinan maupun keanggotaannya di DPRD Madina. Setelah itu Zubeir
Lubis mengatakan maju di Pilkada Madina mendampingi Sofwat Nasution. Selain
dikenal sebagai wakil rakyat, Zubeir Lubis juga cukup dikenal sebagai
pengusaha. Ia diketahui sebagai pemilik hotel Rindang Panyabungan.
Kita langsung pada
pelaksanaan Pilkada pertama, yakni pada pemilihan
umum Kepala Daerah Kabupaten Mandailing Natal 2020 (Pilkada Mandailing Natal
2020) dilaksanakan pada 9 Desember 2020 untuk menentukan Bupati & Wakil
Bupati Kabupaten Mandailing Natal periode 2021-2024. Hasil Pemungutan Suara
Pilkada Mandailing Natal pada 9 Desember 2020
adalah sebagai berikut :
Nomor Urut
|
Pasangan Calon Bupati
& Wakil Bupati
|
Hasil Penghitungan
|
Pasangan
Satu
|
Muhammad
Jafar Sukhairi Nst — Atika Azmi Utammi
|
38,80
%
|
Pasangan
Dua
|
Dahlan
Hasan Nasution — Aswin
|
39,00
%
|
Pasangan
Tiga
|
Sofwat
Nasution — Zubeir Lubis
|
22,20
%
|
Kita persingkat kilas baliknya. Setelah melihat hasil Pada
pilkada tanggal 9 Desember 2020, serta dari berbagai temuan masing-masing
pasangan terkait pelaksanaan Pilkada di Madina maka pasangan Satu Muhammad
Jafar Sukhairi Nasution dan Atikah Azmi Utammi mengajukan gugatan mereka MK. Mereka
menilai keputusan KPU Madina yang memutuskan pemenang Pilkada, yakni paslon
nomor 02 Dahlan Hasan Nasution-H. Aswin Parinduri, tidak sah. Alhasil,
keputusan KPU tersebut dibawa mereka ke MK. Pada tanggal 22 Maret 2021 lalu.
Demikian Juga dengan pasangan Tiga, Sofwat Nasution-Zubeir Lubis mengggugat Hasil
Pilbup Madina. Mereka beralasan menggugat karena KPU tidak melaksanakan
penyelenggaraan dengan fair, sehingga kemenangan Dahlan-Aswin layak dibatalkan.
Seperti KPU yang dinilai tidak menyampaikan undangan kepada seluruh pemilih.
Mereka juga menilai curang dalam penghitungan suara. Banyak saksi yang diduga
mendapatkan intimidasi.
Hasilnya? MK memutuskan
mengabulkan sebagian gugatan paslon no.1 untuk menggelar PSU (Pemungutan Suara
Ulang) di 3 TPS. KPU
Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Sumatera Utara kemudian telah menetapkan
jadwal pemungutan suara ulang (PSU), terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK)
soal sengketa Pilkada Madina 2020. Pemungutan suara ulang akan berlangsung pada
24 April 2021 di TPS 001 Desa Bandar Panjang Tuo Kecamatan Muarasipongi, TPS
001 dan TPS 002 Desa Kampung Baru Kecamatan Panyabungan Utara.
HM Ja'far Sukhairi Nasution - Atika Azmi Utammi
KPU
Madina kemudian menjadwalkan PSU dilaksanakan tanggal 24 April dan rekapitulasi
hasil penghitungan ditingkat kecamatan tanggal 25 sampai dengan 27 April 2021.
Sedangkan rekapitulasi penetapan hasil penghitungan suara ditingkat kabupaten
dilaksanakan tanggal 26 sampai 30 April," kata Ketua KPU Madina, Fadhillah
Syarief, dilansir Antara, Senin (29/3/2021). Sedangkan untuk penetapan calon
terpilih dilaksanakan tanggal 30 April sampai 3 Mei sekaligus pengusulan hasil
penetapan pasangan calon terpilih ke DPRD Madina.
Dari
pelaksanaan PSU pada tanggal 24 April 2021, dan dari pantauan di
lapangan, TPS-001 desa Kampung Baru, Kecamatan Panyabungan Utara Paslon nomor 1
ini memperoleh 128 suara. Jumlah pemilih yang hadir di TPS-001 sebanyak 234
orang ; sedangkan paslon nomor 2
mendapat perolehan 107 suara. Sementara di TPS-02 Kampung Baru, paslon 1 memperoleh 125 suara, dan paslon 2
memperoleh 127 suara dari jumlah pemilih sebanyak 256 orang.
Di TPS-001 di Desa Bandar Panjang Tuo, Kecamatan
Muarasipongi, Rinciannya, paslon nomor Urut 01 memperoleh 116 suara dan paslon
nomor Urut 02 memperoleh 216 suara. Sedangkan pemilih yang datang ke TPS sebanyak
338 orang.
Dengan
demikian dari Hasil PSU ini jika digabungkan dengan Pemungutan Suara Pertama
pada tanggal 9 Desember 2020 maka
perolehan total suara ketiga paslon adalah paslon nomor urut 01 mendapat 79.156
suara. Paslon nomor urut 02 meraih 79.002 suara. Sedangkan paslon nomor urut 03
mendapat 44.949 suara. Pasangan SUKA yang diusung PKS, PKB dan partai Hanura
unggul atas pasangan Dahlan Hasan-Aswin (Dahwin) dengan selisih 154 suara.
Dengan
kekalahan 154 suara Pasangan No Urut 2 masih mengajukan gugatan ke MK, lengkap
dengan berbagai barang buktinya. Namun demikian pada kesimpulannya MK memutuskan menolak permohonan sengketa Pilkada
Mandailing Natal (Madina) yang diajukan oleh pasangan Bupati dan Wakil Bupati
Nomor Urut 2 Dahlan Hasan Nasution-Aswin. Hakim MK menilai hasil rekapitulasi
suara setelah pelaksanaan pemungutan suara ulang (PSU) yang dimenangkan oleh
pasangan nomor urut 1 Jakfar Sukhairi Nasution-Atika Azmi Utammi itu telah sah
dan sudah sesuai dengan peraturan UU yang berlaku.
Apa yang bisa kita katakan? Sebenarnya Pilkada di Kabupaten
Madina ini adalah gambaran dua patahana yang PISAH KONGSI. Dalam pertarungan
seperti apapun bentuknya, tetapi yang terjadi sebenarnya adalah tidak adanya
lagi “kebersamaan” antara Bupati dan Wakilnya. Mereka jelas-jelas tidak bisa
lagi menjalin kerja sama untuk lebih semangat membanngun Madina, tetapi mereka
lebih memperlihatkan sisi perbedaannya. Mereka mengambil jalan “Tarung” untuk
melihat siapakah sebenarnya yang bakal dijadikan pemimpin Madina di masa yang
akan datang. Jadi pertarungan Pilkada Madina lebih memperlihatkan pertarungan
dua Patahana yang sudah tidak bisa bekerja Sama. Dan ternyata patahana wakil
bupati lebih unggul bila dibandingkan dengan mantan Bosnya. Madina kini berada
dalam kepempimpinan mantan Patahana Wakil Bupati. Kita tinggal mengamati yang
manakah yang terbaik dari keduanya.
Kalau kita sandingkan dengan Pilkada di Kalimantan Selatan jelas
sangat berbeda, yakni pertarungan antara Patahana dengan pendatang baru,
pertarungan yang beda kelas, beda pengalaman dan berbeda habitat. Meski
Patahana bisa mempertahankan kemenangannya, tetapi apa yang dilakukan oleh
pasangan Deny-Difriadi sudah luar biasa. Soal masih kalah, ya memang begitulah
Pilkada. Pasti ada yang menang dan harus ada yang kalah.