Warga Sambut Dingin Pilkada, Suasana Pestanya Tidak Terasa
Pemilihan
kepala daerah di Kota Depok dan Kota Tangerang Selatan tinggal sepekan lagi.
Namun, penyelenggaraan perhelatan pesta demokrasi serentak ini tidak mendapat
sambutan hangat dari masyarakat. Sebagian warga menyatakan sosialisasi masih
amat kurang. "Sepi sekali. Warga di sini sampai bertanya, jadi enggak
pilkadanya," kata Abdulah (52), warga Kampung Utan, Kelurahan Cempaka
Putih, Kecamatan Ciputat Timur, Rabu (2/12).
Padahal,
Airin Rachmi Diany, salah satu calon wali kota, beberapa waktu lalu sudah
pernah sosialisasi di Kampung Utan. Abdulah mengatakan, di permukiman sekitar
tempatnya sama sekali tidak ada poster, spanduk, atau stiker para pasangan
calon yang akan bertanding merebut kursi wali kota dan wakil wali kota. Tiga
pasang calon wali kota dan wakil wali kota Tangsel itu adalah Ikhsan Modjo-Li
Claudia Chandra; Arsid-Elvier Ariadiannie Soedarto Poetri; dan Airin Rachmi
Diany-Benyamin Davnie.
"Spanduk,
umbul-umbul, dan stiker hanya dipasang di sekitar kelurahan, kecamatan, dan
beberapa titik di pinggir jalan raya. Itu pun jumlahnya sangat terbatas,"
cerita Abdulah.Suasana pilkada kali ini, ujar pegawai swasta tersebut, jauh
berbeda dengan pilkada sebelumnya. Menjelang pilkada, biasanya tukang becak,
ojek, dan pemulung panen kaus bergambar pasangan calon. Sekarang, hanya
sebagian kecil dari mereka yang mendapat kaus kampanye. Doddy (33), warga
Perumahan Manggis Terrace, Pondok Kacang, juga merasakan hal sama. "Kalau
lagi kumpul warga, kami sering ngobrol, kok, kali ini masa kampanye panjang,
tapi suasananya sepi," ujar Doddy.
Hanya boleh KPU
Ali
Irfan (36), warga Kompleks Cendana Residence, Ciputat Timur, yang juga Ketua
Jaringan Pemilih Tangerang Selatan (JPTS), menjelaskan, sepinya suasana
kampanye akibat perubahan regulasi pilkada yang membatasi sosialisasi hanya
oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD). Aturan ini membatasi ruang gerak
pasangan calon untuk melakukan sosialisasi, khususnya di ruang terbuka. Hal ini
sangat mengkhawatirkan karena bisa berdampak pada rendahnya partisipasi warga
untuk ikut serta dalam pesta demokrasi ini.
Dalam
Diskusi Jelang Pilkada yang diselenggarakan PWI Tangerang Selatan bekerja sama
dengan KPU Tangerang Selatan, Senin (30/11), calon wali kota Tangerang Selatan
nomor urut 2, Arsid, pun mengeluh. "Bagaimana tidak sepi, kami terbatas
bergerak sosialisasi karena alat peraga disediakan KPU. Kampanye sudah dimulai
akhir Juli, tetapi alat peraga baru ada dan dipasang sebulan terakhir. Itu pun
jumlahnya sangat terbatas," ujar Arsid.
Ikhsan
dan Airin menyatakan mereka akan memaksimalkan sisa masa kampanye untuk
menggenjot sosialisasi pilkada dan program kerja mereka. Dalam kampanye terbuka
pasangan nomor 1 Pilkada Kota Depok, Dimas Oky Nugroho-Babai Suhaimi, sebagian
peserta meninggalkan Lapangan Irekap, Cilodong, sebelum acara selesai. Acara
yang dimulai pukul 10.00 tersebut awalnya diperkirakan akan diikuti sekitar
7.000 orang.
Peserta
kampanye juga tidak terlalu banyak membawa atribut kampanye Dimas-Babai.
Maruarar Sirait dari PDI-P, salah satu partai pendukung Dimas-Babai, di Depok,
mengatakan, kampanye sekarang ini memang tidak perlu terlalu ingar-bingar
dengan massa dan atribut kampanye. "Yang penting kualitas komunikasi dan
program kerjanya. Sekarang banyak media sosial yang bisa digunakan untuk kampanye
dan efektif menjangkau banyak orang," katanya.
Menurut
Wakil Kepala Polda Metro Jaya Brigjen (Pol) Nandang Jumantara, Polresta Depok
sudah menggelar pasukannya di titik-titik kerawanan dari titik rawan kemacetan
lalu lintas sampai rawan konflik. Cara bertindaknya pun untuk mengatasi atau
mencegah terjadi kemacetan dan konflik serta sudah sesuai dengan standar
prosedur tetap Polri.
Ia
menambahkan, Polda Metro sudah memetakan situasi kamtibmas Depok dan Tangerang
Selatan yang termasuk dalam bagian pilkada serentak 2015. Situasi dua wilayah
tersebut masih bagus dan bisa dikendalikan. Isu-isu akan adanya gangguan
kamtibmas, terkait terorisme, memang berembus. Namun, sampai sejauh ini, tidak
ada indikasi ke arah terjadinya hal itu. "Pemungutan suara pada 9 Desember
pasti terlaksana. Kami sudah siap menghadapi (ancaman gangguan) itu. Semua
masih terkendali. Kami sudah deteksi, sudah kami eliminasi," katanya. (
Sumber : Warga Sambut Dingin Pilkada,RTS/PIN; Kompas 3 Des 2015)
No comments:
Post a Comment